Cerita Orang Biasa
Lepas pukul lima, gadis itu masuk dan memarkirkan motor matic-nya yang akhir-akhir ini susah sekali distarter. Digemboknya gerbang depan, sambil sejenak menatap langit sore kemerahan yang diramaikan oleh beberapa kumpulan burung camar. Segaris senyum muncul di bibir, yang terakhir muncul barangkali berminggu-minggu lalu. Hiruk-pikuk kota membuatnnya grusah-grusuh, dan apa yang dilihat orang sebagai senyum dan tawa pada dirinya hanya sebatas bentuk keantusiasan yang palsu. Untuk pertama kali sejak berminggu-minggu itu, di balik pagar pukul lima sore, seorang diri, ia tersenyum. Diistirahatkannya punggung yang terasa lelah dan jenuh. Sore tadi, ia habis jumpa dengan dosen wali. Secara hati-hati mendapat teguran mengenai IPK yang bak orang main luncur salju--turun pada level yang lebih rendah secara hati-hati. Menghembuskan napas, pikirannya sungguh lelah. Hati nuraninya bersuara, "Apa yang sebetulnya kucari?" Genap usianya 20 tahun tiga hari yang lalu. Tumbuh di kota keci...