Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

I Found Simplicity In Him

As time goes by , sepertinya aku semakin mencintai Hidayatullah, murid pertamaku. Latar belakang arsitektur sama sekali bukan menjadi penghalang untuk belajar menjadi guru, untuk belajar memahami psikologi dan apa yang terjadi di dalam kepala kecil itu. Kudapat kesempatan dua hari untuk mengantar-jemput Dayat. Aku juga dapat laporan kalau Dayat sering terpengaruh temannya buat bolos, tidak sholat, & berbohong. Ah, aku akhirnya tahu kalau aku kurang tegas menghadapi Dayat. Becermin dari Bu Sita, seorang pengajar rakyat di Kejawan, aku tahu aku tak perlu begitu keras kepada Dayat. Aku perlu belajar tegas tanpa menjadi keras. Karena bagaimanapun, anak-anak marginal seperti Dayat telah mengalami serangkaian hal yang keras yang tidak dialami oleh orang-orang beruntung seperti kita. Di hari kedua, aku terlambat menjemput Dayat di sekolah. Satu jam lebih. Tetapi, terlihat di kejauhan, ia tetap senyum cengengesan sampai motorku berhenti tepat di dekatnya. Ia senyum dan mengangguk-ang...

Bertemu Hidayatullah

Kamis malam, bersama Mbak Endah untuk kali pertama aku bertemu adik binaanku. Di salah satu jajaran rumah kecil di daerah Keputih Tegal, aku bertemu dengan bocah laki-laki yang sudah kuketahui lebih dulu namanya. Waktu itu malam hari, dan lampu rumah remang-remang. Melihat seorang kakak baru, ia tersenyum, dan langsung kuingat bentuk senyum yang khas itu, meski belum begitu kuhafal wajahnya dalam remang cahaya dan mata minus ini. Sekarang, tiap kali aku datang, ia selalu senyum. Antara senyum polos dan nakal khas anak-anak usia SD, meski seharusnya ia sudah SMP sekarang. Aku mengenalinya sebagai bocah laki-laki yang lugu, nakal, polos, baik hati, dan berhati lembut. Beberapa kali ia tak fokus belajar, mengeluh dan menolak diberi soal, tapi jauh dalam hati ia punya kesadaran untuk sekolah. Namanya Dayat. Senyumnya selalu membuatku ikut senyum. Tidak tega aku terus-terusan memaksa dia mengerjakan soal, meski pada akhirnya tetap kupaksa juga dengan cara yang santai. Rasanya selalu i...