Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Resensi : Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan

Gambar
Sumber gambar: goodreads.com Judul : Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan Penulis : Tasaro GK Cetakan : III Tahun Terbit : 2010 Penerbit : Bentang Tebal Halaman : 639 halaman Buku ini sebenarnya telah saya baca sekitar empat bulan yang lalu, namun tertunda karena terjangan tugas kuliah, kemudian bisa saya lanjutkan lagi hingga tamat pada penghujung tahun ini. Buku ini adalah seri pertama dari trilogi novel biografi Nabi kita tercinta, Rasulullah SAW. Sebelumya, saya tidak pernah membaca novel-novel berbau religi, tapi kemudian buku ini punya tarikan misterius yang membuat saya tidak lagi mengabaikannya. Trenyuh.  Sepertinya, satu kata itu cukup menggambarkan suasana hati saya ketika membaca buku ini. Dalam enam ratus halaman, saya menandai halaman-halaman yang membuat hati saya trenyuh, tersentuh. Tetapi kalau dituruti terus-menerus, bisa-bisa seluruh halaman saya tandai! Hehehe. Bapak Tasaro GK pasti banyak melakukan riset dan menggali informasi untuk menulis...

Seni Menyenangi Hal-Hal Kecil (Writing Challenge Day 5)

Ambil sebuah buku terdekatmu. Jadi, kali ini saya melanggar peraturan. Karena tidak mengambil buku terdekat. Kalaupun dipaksa, tak ada buku yang akhir-akhir sedang giat dibaca, kecuali buku pelajaran. Beberapa minggu lalu, sempat pinjam Ayah  karya Andrea Hirata dari perpustakaan sekolah, meski sekarang terpaksa sudah dikembalikan tanpa menyelesaikannya. Membaca karya Andrea Hirata, rasanya seperti jatuh cinta untuk kedua kalinya setelah dulu pernah melahap habis tetralogi Laskar Pelangi. Sekarang saya memang tidak sedang memegang bukunya, tapi sempat memotret paragraf yang cukup membuat hati siapa saja luluh. "Akhirnya, hujan turun, menghantam atap seng. Amiru memejamkan mata, lama, lambat laun dia mendengar sebuah irama. Dia tersenyum. Dia tersenyum karena ingin seperti ayahnya, yakni dapat menjadi senang karena hal-hal yang kecil. Seni menyenangi hal-hal yang biasa saja, begitu istilah ayahnya yang hanya tamat SMP itu. Amiru ingin menguasai seni itu sampai tingkat ayahnya...

Sediam Apapun, Namanya Tetap Cinta (Writing Challenge Day 4)

Ini sudah memasuki hari keempat "7 Hari Tantangan Menulis #KampusFiksi dan #BasaBasiStore". Iya, memang saya sudah sangat terlambat. Lagipula, saya juga tidak begitu mengharapkan hadiah bukunya-- well , meskipun kalau berkesempatan menang ya Alhamdulillah. Hehehe. Setidaknya, ada topik yang bisa ditulis untuk mengisi blog. Bicara tentang cinta, remaja jaman kini mana yang tak kenal dengan istilah tersebut? Bagi sebagian besar orang, kata  baper  mungkin sudah menjadi pengganti kata cinta. Tapi, bagi saya cinta tak sekadar itu. Cinta adalah kata benda abstrak, tak berwujud. Bisa menjelma dari dan menjadi kebencian luar biasa. Atau jenis perasaan lainnya. Mungkin juga perilaku-perilaku tak terduga. Cinta bukan hanya sesuatu yang muncul dari kebiasaan, pandangan pertama, atau kerupawanan. Definisi cinta, adalah sesuatu yang terdefinisikan. Manusia memang hidup dengan rasa iri, tersinggung, marah, ketidakpedulian, kecuekan, juga perasaan-perasaan atau sikap lainnya. Tapi sa...

Perpisahan di Malam Tahun Baru (Catatan)

Gambar
Sudah jadi kebiasaan bagi adik sepupuku, untuk selalu pergi berlibur ketika musim liburan. Dari sekian pilihan kota sanak saudaranya, Pasuruan selalu jadi yang paling favorit. Ia suka menginap di rumah pakdhe dan budhenya, meskipun ketika di Pasuruan sendiri belum tentu mereka bersedia mengajak pergi berlibur. Ayah selalu menyukai adik sepupuku yang satu itu; berikut pula dua adik perempuannya yang masih bayi-bayi. Ayah selalu bersedia menjemput mereka untuk dibawa menginap di Pasuruan.  Tetapi, liburan kali ini ada beberapa hal mendesak. Saudara sakit. Mendekati penghujung liburan, baru ada kesempatan dan hari kosong untuk mengunjungi adik sepupu. Hari Sabtu kemarin, hari terakhir di 2016, kami bertiga--aku, Ayah, dan Ibu, tidak termasuk kakakku karena beliau sudah berangkat kuliah--pergilah ke Malang untuk menjemput adik sepupu. Tak ada yang begitu mengesankan di perjalanan, kecuali fakta bahwa macet hinggap di setiap ruas jalan. Ada sedikit rasa bete  waktu per...