Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Resensi: Dilan Bagian Kedua (Dia Adalah Dilanku Tahun 1991)

Gambar
(Sumber gambar: goodreads.com) Judul : Dilan Bagian Kedua (Dia Adalah Dilanku Tahun 1991) Penulis : Pidi Baiq Cetakan : VIII Tahun Terbit : 2015 Penerbit : Pastel Books Tebal Halaman : 344 halaman Ini adalah resensi terbaruku, setelah sekian lama menunda-nunda diri membaca novel. Alhamdulillah. Pada akhirnya, aku berhasil mendorong diri pada detik-detik terakhir kisah Milea-Dilan ini. Buku ini adalah sekuel kedua, dari buku pertama yang bisa kalian lihat resensinya di sini .  Dengan gaya bahasa yang sama dengan novel pertama, Pidi Baiq berkisah tentang masa lalu, yaitu masa-masa SMA yang tak bisa dilupakan Milea, terutama tentang Dilan. Benar. Jika kalian pernah mendengar sekelumit tentang Dilan, maka itu benar bahwa Dilan memang seseorang yang memperlakukan perempuan secara istimewa, melalui caranya yang berbeda.  "Terus, soal kamu bohong, kata Dilan apa?" tanya Wati. "Katanya: Kalau kamu bohong, itu hak kamu, asal jangan aku yang...

Paper Towns (Ulasan)

Gambar
Jauh sebelum tertarik pada cerita ini, sebenarnya aku sudah berkali-kali berpapasan dengan novel ini beberapa kali, masih dengan cover yang sepertinya cetakan lama sebelum film-nya dibuat. Kemudian aku menemukan sebongkah folder berisi film adaptasi dari novel ini dari laptop temanku. Berawal dari sana, aku tak lagi membiarkan diriku berpapasan dengan buku itu lagi secara sia-sia. Ada satu hal penting yang membuatku kemudian jatuh cinta pada buku ini. Kali pertama aku menonton filmnya ( well , bisa kau katakan aku sangat terlambat menonton filmnya) aku sejujurnya tak mengerti alur cerita yang dipersembahkan Margo dan Quentin. Ambigu, begitu menurutku. Satu hal yang kuketahui bahwa cerita Paper Towns ini mendongengkan kita tentang satu hal absolut yang tidak bisa dihapuskan sepenuhnya dari kehidupan manusia : menilai seseorang. Aku tertarik memecahkan ketidakpahamanku ini dengan cara membaca versi novelnya. Kemudian pemahamanku bertambah. Novel ini menceritakan tentang seora...

Penduduk dan Lingkungan, Apa Sih Hubungannya?

Gambar
Halo, kawan-kawan  blogger ! Kali ini, saya ingin sedikit berbagi mengenai pemikiran saya. Apa yang saya tulis kali ini adalah mengenai keterkaitan pertumbuhan jumlah penduduk terhadap alam dan lingkungan. Sebelumnya, apa sih penduduk itu? Menurut KBBI, penduduk adalah orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat. Sehingga apabila kita mendiami tempat A, maka kita adalah penduduk A. Sesuai definisi tersebut, penduduk hidup di suatu tempat dan tidak bisa dipisahkan dengan lingkungannya. Manusia hidup berdampingan bersama lingkungan dan alam. Tak bisa dipungkiri bahwa manusia mendapatkan segala kebutuhannya dari alam. Oksigen, air, tanah, pakaian, bahan makanan dan minuman, semuanya didapatkan dari alam. Selain itu, manusia dengan kodratnya sebagai makhluk hidup juga senantiasa beranak-pinak dan melanjutkan keturunan. Hal ini sudah menjadi kebutuhan biologis bagi tiap makhluk hidup, yaitu untuk melestarikan jenisnya. Menurut data sensus penduduk tahun 2010, jumlah pend...

Resensi : Max Havelaar

Gambar
(Sumber gambar : 3.bp.blogspot.com) Judul                  :  Max Havelaar Penulis               :  Multatuli Cetakan             :  VI Tahun Terbit     :  2015 Penerbit            :  Qanita, Bandung Tebal halaman :  477 "Ya, aku akan dibaca! Seandainya tujuan ini tercapai, aku akan merasa puas. Karena aku tidak bermaksud untuk menulis dengan baik... Aku ingin menulis agar didengar. " --hal. 462 Seperti yang pernah aku janjikan, bahwa aku akan menulis resensi mengenai buku klasik Max Havelaar  ini, tetapi tetap dari kacamata seorang siswa awam ya... Setelah waktu-waktu sulit dan penundaan berkali-kali yang tak terhitung, aku akhirnya bisa menyelesaikan 20 Bab dalam buku ini. Sebenarnya, aku sudah kehilangan kata-kata untuk mendeskripsikan padamu apa bagusnya buku ini--...

Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

Gambar
Well , setelah membaca judul di atas, jangan mengira saya akan mengkritisi pemerintahan atau jalannya sistem politik di negeri kita ini. Sebagian besar kawan pembaca pasti sudah tahu, bahwa judul di atas tersebut adalah judul sebuah film Indonesia. Saya sungguh sangat-sangat-sangat terlambat menonton film keluaran 2010 ini pada tahun 2016. Tetapi, kurun waktu 6 tahun itu tidak mengubah realitas negeri yang terpotret dalam film tersebut, dan saya merasa, tulisan ini mungkin bisa mengingatkan sejenak kawan-kawan pada pesan moral yang  terkandung di dalamnya. Ini adalah film drama komedi satire. Menceritakan tentang kisah seorang Muluk yang mencintai para bocah-bocah pencopet. Pencopet . Bayangkan, bisakah kalian menyayangi bocah-bocah seumuran kelas 4 SD yang pekerjaannya sehari-hari mencopet? Bocah-bocah yang berpakaian dekil, kotor, hitam, yang bisa membuat kalian jijik pada mereka, bahkan hanya dengan melihat saja? Bisakah kalian menyayangi bocah-bocah yang, ketika berada di d...

Resensi : Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990)

Gambar
(Sumber gambar : ayahpidibaiq.blogspot.com) Judul  :  Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) Penulis  :  Pidi Baiq Cetakan  :  XIII Tahun Terbit  :  2015 Penerbit  :  Pastel Books Tebal Halaman  :  330 halaman Awalnya, aku sedang membuka-buka instagram dan men- scroll down  beranda. Tiba-tiba muncul foto seorang penulis idolaku, Sri Izzati, tengah berfoto dengan seorang pria muda paruh baya, sekitar 40-an tahun bernama Pidi Baiq, dengan caption  bahwa beliau tengah menghadiri launching  sebuah buku berjudul Dilan 2, bersama semua penggemar Dilan dan Milea yang lain. Oke. Aku tak paham apa maksudnya. Lalu tiba-tiba, suatu hari aku mampir ke Gramedia dan menemui buku yang judulnya Dilan, dengan nama Pidi Baiq terukir sebagai penulisnya. Karena dorongan bahwa penulis idolaku--Sri Izzati--membaca novel tersebut, maka kubelilah juga novel itu. "Milea, kamu cantik, tapi aku belum men...